BP2MI Berangkatkan 300 PMI ke Korsel, Benny Rhamdani: Mereka Pahlawan Devisa, Harus Dilindungi
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memberangkatkan sebanyak 300 pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan dalam program G to G, Senin (8/5).
Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam kesempatan itu mengajak semua pihak untuk menghormati dan melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Mereka ini adalah pahlawan-pahlawan yang menyumbangkan devisa ratusan triliun kepada negara, sudah sepatutnya kita menjaga dan melindungi mereka," kata Benny Rhamdani di Hotel El Royal, Jakarta.
Lebih lanjut Benny mengaku geram dengan pihak-pihak yang memanfaatkan PMI dengan cara culas, seperti salah satu contoh adanya oknum yang meminta biaya administrasi pemberangkatan kepada PMI.
Padahal, kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu, biaya pemberangkatan PMI semuanya ditanggung negara alias gratis sampai tiba di negara penempatan bekerja.
"Sudah berapa ratus kali saya sampaikan bahwa biaya pemberangkatan PMI itu gratis dan sudah ditanggung oleh negara, tetapi masih ada oknum-oknum yang nakal memainkan PMI dengan alasan biaya uang terimakasih dan lainnya," ungkapnya.
Contoh kasus lainnya, beber Benny, saat PMI pulang ke Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, kemudian mereka digiring kepada loket penukaran dolar.
"PMI harus menukarkan dolar di loket itu. Tapi satu dolar Rp 13 ribu hanya diberikan Rp 10 ribu, tiga ribu ini dikumpulkan menjadi rampokan bersama oleh oknum jahiliah," beber Benny.