BP2MI Hadirkan Wakil Ketua MPR di Hadapan 1000 CPMI Program G to G Korsel
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menghadirkan pejabat tinggi negara, yakni Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Basarah, untuk memberikan pembekalan dan motivasi kepada 1000 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) skema penempatan pemerintah (G to G) ke Korea Selatan.
Benny dalam sambutannya, menekankan pentingnya persiapan dan pemahaman yang baik bagi Pekerja Migran Indonesia sebelum berangkat ke luar negeri.
Menurut Benny, motivasi dan pembekalan kepada CPMI adalah platform yang sangat penting dalam memastikan pelindungan, kesejahteraan, dan keselamatan para pekerja migran nantinya.
“Dahulu Pekerja Migran Indonesia seolah-olah dianggap sebagai orang rendahan. Seolah-olah Tenaga Kerja Indonesia alias Pekerja Migran Indonesia selalu dianggap sebagai beban bagi negara. Seolah-olah mereka adalah orang-orang yang selalu menimbulkan masalah. Oleh karena itu, negara merasa terbebani dengan masalah itu sendiri," kata Benny Rhamdani dalam sambutannya dalam acara yang berlangsung di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta pada Rabu (15/11).
Tak hanya itu, Benny memaparkan terkait sikap tegas BP2MI terhadap perilaku calo dan sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia.
Menurut dia, praktik kejahatan kemanusiaan tak boleh dikompromikan. Benny berjanji akan terus memerangi sindikat.
“Kami jajaran BP2MI menyatakan perang melawan stigma gelap tersebut dengan cara mengubah mindset atau cara pandang publik dalam menilai pekerja migran. Karena ternyata selama ini, terdapat fakta-fakta baik pekerja migran yang tersembunyi di hadapan publik, karena Pekerja Migran Indonesia telah memberi sumbangan devisa terbesar kedua,” ujar Benny.
Benny menyebut, para Pekerja Migran Indonesia merupakan orang yang baik dan hebat.