BPIP dan Kemendikbudristek Berkolaborasi Wujudkan Visi Pancasila Melalui Pendidikan
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam Rapat Koordinasi Pengkajian Strategi Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila pada Pendidikan Formal di Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, Kamis (9/11).
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta itu bertujuan meningkatkan kapasitas para guru dalam bidang pendidikan Pancasila sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022.
"Peraturan tersebut memberi penegasan tentang kembalinya materi pendidikan Pancasila sebagai muatan pelajaran wajib dalam kurikulum nasional di setiap jenjang pendidikan," kata Prof Yudian Wahyudi dalam keterangannya, Jumat (10/11).
Prof Yudian mengatakan berkat gotong-royong dan kerja sama yang baik antara BPIP dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), disusunlah buku teks utama (BTU) pendidikan Pancasila sejak awal 2023.
"Kami berharap dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga generasi tersebut akan membawa Indonesia siap menghadapi tantangan global di masa yang akan datang," ujar Prof Yudian.
Senada disampaikan Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP Surahno yang menyebutkan BTU Pendidikan Pancasila merupakan salah satu rujukan utama yang diselaraskan dan disahkan Kemendikbudristek dengan harapan penggunaannya dapat teraktualisasi kepada para generasi muda.
"Karena para guru sebagai garda terdepan berkewajiban mengajarkan pendidikan Pancasila dengan baik dan berkompeten," jelas Surahno.
Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala dalam paparannya menambahkan mengenai strategi implementasi Pancasila di pendidikan formal itu sendiri.