BPIP dan Universitas Terbuka Siap Berkolaborasi dalam Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila
"Mari kita sama-sama dukung kebijakan membumikan Pancasila di generasi milenial, termasuk di lingkungan Perguruan Tinggi," ajak Karjono.
Dalam kesempatan itu, Karjono juga memperkenalkan Salam Pancasila yang digagas Presiden ke-5 RI selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.
Dia menjelaskan Salam Pancasila diadopsi dari pekik 'Merdeka' yang ditetapkan Bung Karno melalui Maklumat 31 Agustus 1945, dan memiliki arti salam kebangsaan yang menyatukan Indonesia.
Dia juga menjelaskan pentingnya Pancasila lantaran setelah era reformasi 1998, TAP MPR II/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, serta satu tahun kemudian lembaga BP7 dibubarkan.
Karjono mengungkapkan yang paling parah menghilangkan mata ajar atau mata kuliah Pancasila dengan cara mengganti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
"Sudah 25 tahun lebih Indonesia ditinggalkan Pancasila, dan yang paling parah hasil survei Setara bahwa anak-anak SMA 83,3 persen berpendapat Pancasila dapat diubah," ungkapnya.
Selain itu, ungkap Karjono, anak-anak milenial saat ini terpengaruh dunia digital dan global yang berdampak terdapat sekelompok orang tertentu ingin mengganti ideologi negara.
"Ini yang paling membahayakan negeri ini," tegasnya.