BPN Prabowo – Sandi Merasa yang Dihadapi Bukan Hanya Tim Jokowi – Ma’ruf
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto -Sandiaga Salahudin Uno, Ferry Mursidan Baldan mengatakan, politik uang dalam konteks pemilihan presiden sangat berbahaya. Apalagi jika pelaku politik uang pada akhirnya memimpin Indonesia ke depan.
"Apa jadinya negeri ini ketika dipimpin presiden hasil money politic. Negara lain pasti tidak pernah hormat. Ketika mereka tidak hormat, hilanglah kedaulatan kita, enggak ada lagi negara," ujar Ferry pada diskusi mengangkat tema 'Tolak Money Politics' di Jakarta, Selasa (12/3).
Ferry juga mengatakan, jika yang terpilih pasangan capres – cawapres pelaku politik uang, maka dapat dipastikan pemimpin yang ada nantinya tidak punya komitmen untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Lebih lanjut Ferry mengatakan, di pilpres kali ini pihaknya berhadapan dengan petahana. Artinya, kubu capres nomor urut 02 patut diduga tak hanya sedang berhadapan dengan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, tapi juga dengan aparatur negara.
BACA JUGA: BPN Prabowo - Sandi Tuding Tim Gabungan Kasus Novel Hanya Untuk Materi Debat Capres
"Di lapangan kami berhadapan dengan Bawaslu yang seolah-olah lemah gemulai enggak keruan. Kemudian aparat kepolisian, ASN," ucapnya.
Dengan kondisi yang ada, kata mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional ini, perjuangan yang dihadapi bakal lebih sulit. Meski demikian Ferry optimistis Prabowo - Sandi bakal menang.
"Kami tidak sekadar memerangi money politic, tapi ingin menegakkan kembali keindonesiaan sebagai negara yang membanggakan. Kalau dikatakan, hukum itu tumpul ke atas tajam ke bawah, maka lewat pemilu ini dibalik. Supaya gerakannya tajam ke atas, maka yang harus tajam itu ke arah segelintir elite yang merusak negeri ini," kata Ferry.