BPOM Soroti Masih Adanya Permintaan Kosmetik Bermerkurium di Konsumen
"Pengawasan BPOM juga dilakukan berdasarkan analisa risiko. Salah satunya dengan mewaspadai risiko bagi kesehatan. Dalam hal ini yang diakibatkan kosmetik bermerkuri. Apabila menggunakan kosmetik yg didalamnya terdapat merkuri. Kosmetik bermerkuri bukan hanya merusak wajah, juga dalam jangka panjang menyebabkan kanker kulit, gangguan janin bila digunakan saat kehamilan, gangguan syaraf, dan penyakit ginjal," tutur Penny.
Selain itu, BPOM juga berupaya menekan permintaan konsumen sehingga produk kosmetik bermerkuri hilang dari pasaran.
BPOM, kata dia, melakukan langkah edukasi publik seperti menggelar diskusi, bahwa kecantikan tidak didasarkan pada kulit putih.
"Masyarakat harus cerdas dan mampu membeli produk aman dan berkualitas. Tidak terpengaruh oleh promosi yang berkebihan dari kosmetik bermerkuri. Terutama, sekarang ini semakin marak peredaran makan dan obat secara daring selama pandemi ini. Perlu diedukasi bersama," beber dia. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: