Branding Rampung, Giliran Kemenpar Genjot Pengelola Web
"Makanya kami juga memasukkan agenda ada city tur, tujuannya adalah, setelah mereka city tur ke tempat wisata tersebut, para peserta bisa memilih konten yang menarik, mengemasnya menjadi berita dan foto menarik, setelah itu publish, dan sebarkan ke seluruh dunia," kata Watie.
Watie juga menjelaskan, bahwa Asdep di bawah komando Arief Yahya ini baru saja menyelesaikan Program kerja dalam mensosialisasikan reposisi branding Pesona Indonesia, 7 Maret yang lalu. Sosialisasi tersebut sudah dilakukan di 4 tempat.
Selain Jakarta yakni, Palembang, Bali dan Makassar. Palembang dilaksanakan tanggal 16-18 Februari, di Makassar 1-3 Maret dan yang terakhir digelar di Jakarta, 7 Maret.
”Kami ingin semua elemen Pariwisata mengerti perubahan logo dan artinya, begitu juga masyarakat mencintainya,” kata wanita ramah tersebut.
Kata Watie, bukan hal yang mudah membuat sebuah branding. Perlu kerja keras dan pemahaman yang dalam untuk membentuk sebuah branding agar bisa dikenal oleh khalayak.
”Semoga dampaknya baik dan logo kita semakin mempesona untuk para wisatawan nusantara dan mancanegara,” katanya.
Watie menambahkan, branding Pesona Indonesia sangat penting disosialisasikan karena bagian yang vital di Pariwisata. Setelah FGD ini, Watie berharap semua lapisan bawah di masyarakat maupun para pelaku industri Pariwisata bisa paham dan sama-sama berjuang mengedepankan branding Pesona Indonesia milik tanah air ini.
Menpar Arief Yahya mengingatkan pada semua kadisparda dan industri pariwisata untuk terus mempopulerkan brand Pesona Indonesia (nusantara) dan Wonderful Indonesia (mancanegara) di lokal.
Mengapa? "Logo national branding itu sudah dipromosikan secara global melalui media-media internasional. Karena itu, menempelkan brand itu akan mengangkat value pariwisata daerah," jelas Arief yang pakar branding itu.