BRI Microfinance Outlook 2023: Inklusi Keuangan dan ESG Jadi Fokus untuk Ekonomi Indonesia
“Hal itu semakin menguatkan bahwa masyarakat di bawah sana butuh kehadiran locally embedded bank yang dikemas dalam bentuk format hybrid bank, human touching tapi bisnis prosesnya didigitalkan, ini yang paling penting sebenarnya,” lanjutnya.
Di sisi yang lain, BRI terus mendorong penguatan penerapan prinsip ESG. Pasalnya, perjalanan sustainability BRI sendiri sudah dimulai sejak 2013 yang diawali dengan menerbitkan Sustainability Report untuk pertama kalinya.
Sejak saat itu, BRI terus melakukan improvement.
Terbaru, pada 2022 perseroan merilis Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I (Green Bond) dengan total nilai mencapai Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 3 tahun.
Perseroan pun meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat pada akhir tahun lalu sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.
“Tentang ESG, BRI tetap berkomitmen untuk mengimplementasikan Environmental, Social and Governance (ESG) sebagai bentuk value beyond profit. Insyaallah di BRI tidak kendor untuk tetap ber-spirit, bersemangat mengimplementasikan ESG. Sustainability journey kita mulai 2013 dulu, dan sampai 2022 sudah meng-establish-kan ESG Roadmap,” ujarnya.
Menteri BUMN RI Erick Thohir mengaku merasa lega karena saat ini inklusi keuangan mengarah pada pelaku UMKM yang memang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Sekitar 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 62,55 persen dan 97,22 persen terhadap total penyerapan tenaga kerja Indonesia.