BRI Pasang Strategi Optimalisasi Penyaluran KUR 2022
"Jumlah tersebut mencapai 99,65 persen dari kuota KUR yang ditetapkan oleh pemerintah dan dialokasikan kepada BRI 2021, yakni sebesar Rp 195,59 triliun," kata Catur.
Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7 persen year on year dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai sebesar Rp 138,5 triliun.
BRI pun mencatat jumlah nasabah baru untuk KUR Mikro mencapai 61 persen dari total nasabah hingga Desember 2021. Sementara itu, pada saat yang sama, nasabah baru KUR Supermikro mencapai 97,6 persen.
Jumlah yang besar tersebut menunjukkan keberhasilan BRI dalam melaksanakan Program Revitalisasi Mantri yang membuat pelayanan lebih efektif.
Catur menambahkan, BRI terus berupaya memperluas cakupan dan potensi di wilayah kerja yang selama ini belum tergarap.
Menurutnya, sebaran KUR BRI juga terus meningkat di mana pada 2019 sebanyak 5,4 dari 100 orang masyarakat Indonesia mendapatkan fasilitas KUR BRI. Pada 2021 sebaran tersebut meningkat menjadi rata-rata 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI.
BRI telah menyalurkan KUR sektor produksi sebesar 56,16 persen. Berturut-turut paling besar adalah di sektor perdagangan sebesar Rp 85,4 triliun, sektor pertanian Rp 61,1 triliun, dan sektor industri pengolahan Rp 19,5 triliun.
"Ke depan, BRI terus berfokus pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR, dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat pemulihan ekonomi nasional," tegas Catur.(antara/jpnn)