BRI Tegaskan Penerapan Prinsip ESG Selaras dengan Strategi Korporasi
Menurutnya, melalui penerapan prinsip ESG yang sejalan dengan strategi korporasi, bond senilai USD 500 juta itu pun berhasil menarik minat investor global.
"Bahkan, mengalami over subscribed sebanyak delapan kali. Kemudian, penanaman investasinya pun harus jelas," ucapnya.
Selain itu, sustainability bond hampir 70 persen digunakan pada social project dan sisanya untuk green project terkait LRT. Adapun terkait social project sebagian besar digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan yang terkait dengan pemberdayaan segmen UMKM.
“Sustainability bond itu ada di sisi liabilitasnya. Itu adalah salah satu inisatif BRI dalam konteks menjawab concern dari stakeholders terutama investor global karena kami adalah perusahaan publik, terkait isu mengenai ESG dan bertahap akan kami tambah penerapannya,” kata Solichin.
BRI pun menjaga kepercayaan investor secara berkala dan berkesinambungan mencantumkan kinerja maupun hasilnya dalam laporan tahunan perseroan, sustainability report dan annual sustainability bond report.
“Itu pertanggungjawaban kepada investor bahwa bond yang dibeli diinvestasikan pada proyek-proyek yang kami janjikan. Dalam case BRI LRT itu kalau sudah jalan bisa mereduksi emisi karbon sekitar 8.000 ton CO2 per tahun. Dari kredit yang kami berikan kepada UMKM terutama mikro dan ultra-mikro, itu sudah bisa create lapangan kerja baru serta mempertahankan kelangsungan usaha bagi sekitar 400 ribu UMKM di Indonesia. Nah itu yang kita masukan dalam annual sustainability bond report,” katanya memaparkan.
Komitmen BRI dalam penerapan ESG sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia 2022 yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, demi mendorong pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia. (jpnn)