Brigadir Budi Santoso, Polisi Menyambi Seniman Besi Bekas dengan Karya Jempolan
Budi menambahkan, membuat karya seni tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, harus ada ketelatenan dan ketenangan.
Selain itu, modal yang dikeluarkan juga tidak sedikit karena mencapai jutaan rupiah. "Untuk patung kuda ini bisa habis Rp 7 juta. Buat begini saja kalau pas atine gak mood (hatinya sedang tidak mood, red) juga sulit. Saya kerjakan pas hari libur kerja," akunya.
Setelah patung hewan jadi, Budi merasa belum puas. Patung dari besi bekas itu pun dicat dengan bahan pernis. Hal itu dilakukan supaya terlihat mengkilap dan tidak mudah berkarat.
"Sengaja cuma saya pernis, sebab kalau dicat warna-warni nantinya tidak alami. Yang rumit itu ngelas kecil-kecil di bagian bulu rambut," katanya.
Selain patung hewan kuda dan singa, hasil karya seni lainnya yang sudah jadi antara lain patung berbentuk alien, kalajengking, peniti sepanjang 1,5 meter, gitar setinggi 1,5 meter dan berupa tanaman-tanaman hias. Yang terbaru, Budi membuat patung bernama Ayam Kip Zonder Kop.
"Paling lama membuat patung ayam Kip Zonder Kop selama empat bulan lebih sepekan. “Bahannya rantai sama gir motor dan laker tromol. Berat totalnya 12 kg. Mejanya juga dari besi gir motor, beratnya sampai 45 kg," terangnya.
Menurut Budi, patung hewan ayam tanpa kepala yang berdiri di atas meja itu diambil dari sebuah nama asal negara Belanda. Patung ini melukiskan obrolan-obrolan para politikus. "Bikinnya tidak sengaja, mengikuti naluri saja," ujarnya.
Patung hasil karyanya juga sering diikutkan dalam pameran di Kota Semarang. Patung hewan singa pernah diikutkan pameran seni di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) pada 2016 silam.