Brigadir J Tewas Ditembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Ketum GMKI Singgung Isu Liar
Jefri mencermati juga foto bareng Kadiv Propam Irjen Pol Ferdi Sambo bersama keluarga dan ajudannya yang beredar di publik dan pernyataan keluarga korban. Foto dan pernyataan itu menurut Jefri menunjukkan ada hubungan emosional.
“Jarang sekali ada Pejabat Tinggi Polri berfoto keluarga mengikutsertakan anak buah ajudan berpangkat brigadir. Artinya, Pak Ferdi menganggap anak buahnya seperti keluarga,” ujar Jefri.
“Keluarga dari Brigadir J mengakui bahwa korban pernah cerita bahwa komandannya, Pak Ferdi, benar menganggapnya seperti keluarga. Adanya hubungan emosional mereka ini tidak boleh dibuang dari persepsi publik. Namun, soal hilangnya nyawa seseorang wajib diungkap,” ujar Jefri.
Lebih lanjut, Jefri kembali menegaskan dukungannya kepada Kapolri untuk segera menuntaskan kasus ini. Pasalnya, keadilan merupakan hak bagi seluruh umat manusia.
“Semoga kasus penembakan ini segera terungkap supaya tidak menjadi preseden buruk bagi citra kepolisian," ujar Jefri.
Sebelumnya, Pengamat hukum dan politik sekaligus Mujahid 212 Damai Hari Lubis mengatakan kasus kematian Brigadir J yang ditembak Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo perlu diusut secara tuntas.
Dia juga menyatakan jangan sampai pihak kepolisian terburu-buru menetapkan Brigadir J yang sudah meninggal dunia sebagai tersangka.
“Mana tahu 'ada cinta segitiga'. Ini kebenaran yang sebenarnya mesti diungkap. Ini bicara pembunuhan atau hilangnya nyawa orang. Ini kepastian hukum dan keadilan,” kata Damai Hari Lubis kepada JPNN.com, Rabu (13/7).(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: