Bripka Adhi Pradana Meregang Nyawa Ditusuk, Kondisinya Mengenaskan
“Kami bertiga bersama Bustam dan Adhi (korban). Pas kami turun ada mobil Tarmizi, mantan Kades Aur Gading sama Lukti, Kades Ulak Mengkudu. Karena mobil menghalangi mobil saya, jadi saya naik mobil lagi dan memutar balik. Ketika itu, Bustam lari dan dikejar anak pelaku,” kata Iwan, sepupu korban.
Iwan mengaku tak melihat persis saat korban ditikam pelaku, karena masih berada dalam mobil. “Bustam lari dan masuk mobil dan dia bilang Adhi kena tusuk. Kami langsung melapor ke polsek,” ungkapnya.
Ditambahkan Iwan, pihak keluarga berharap kepolisian mengusut tuntas indikasi penyerobotan tanah yang akhirnya menelan korban jiwa ini.
Sementara Reca Sastra, pelaku pembunuhan mengatakan awal kejadian dia disuruh pulang. “Waktu saya sampai di rumah, saya melihat korban dan bapak saya sudah saling cekik. Saya langsung membantu bapak. Saya mendorong dan menusuk korban dengan sajam kecil di bagian depan korban sebanyak 4 sampai 5 kali,” ungkapnya.
Senjata tajam itu selalu dibawa karena sebelum kejadian, dia mengaku sudah ribut dengan orang lain. Selain itu, pelaku mengaku sudah mengetahui bahwa korban akan datang.
”Oleh karena itulah kami sudah siap. Kalau memang mereka datang, tidak seperti yang saya lihat atau hanya duduk dan membahas masalah itu, mungkin kejadian ini tidak akan terjadi,” jelasnya.
Kapolres Empat Lawang AKBP Wahyu SIK mengatakan, kronologi kejadian terjadi selisih paham antar pelaku dan korban terkait tanah yang disengketakan.
“Korban mengalami lima luka tusukan di badan, punggung, dada dan lengan tangan,” sebutnya.