Bripka Denny dan Saudara Kembarnya Siap Rayakan Ultah, tapi
”Begitu dengar kabar soal dia, kami terus berdoa, berharap tidak terjadi apa-apa pada Denny,” kata Dewi.
Namun, kabar duka itu akhirnya tiba. Kemarin, pukul 11.00, keluarga diberi kabar dari kepolisian bahwa Denny menjadi korban meninggal kerusuhan di Mako Brimob. Setelah itu, ayah dan istri Denny langsung bergegas menuju RS Polri Kramat Jati.
Di RS Polri Kramat Jati, sekitar pukul 11.30, enam kantong jenazah datang. Lima berisi jenazah polisi, satu lainnya narapidana. Masing-masing dibawa dengan satu ambulans hijau tua dengan tulisan RS POLRI di bagian depan. Masuk menuju ruang forensik yang berada paling belakang. Setiap mobil berjarak 5 hingga 10 menit.
Enam jenazah itu selanjutnya diotopsi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Bareskrim Polri. Selama proses otopsi tersebut, RS Polri Kramat Jati dijaga ketat.
Garis polisi dipasang mengelilingi ruang forensik. Tidak ada yang boleh masuk kecuali polisi, tim medis, dan keluarga. Setiap jalan masuk menuju ruang forensik dijaga anggota Polri.
Sementara itu, mendung duka sudah menggelayut di rumah Denny di Jalan Kramat 3, Cipayung, Jakarta Timur. Di rumah itu, Denny tinggal bersama sang istri, Etty Prihartini, dan seorang putri kecil berusia dua tahun.
Ketika jenazah datang dari RS Polri pukul 18.45 tadi malam, pecahlah tangis di rumah yang sudah dipenuhi kerabat, teman, dan tetangga.
Jenazah lantas dilepas dengan upacara penuh khidmat oleh rekan-rekannya dari kepolisian. Pukul 19.30 jenazah pria yang di kalangan dekatnya dipanggil Tatang itu langsung dimakamkan di TPU Kampung Kramat, Cipayung. ”Nggak nyangka Denny bakal pergi cepat,” kata Atik sembari terisak.