Brisbane jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Ini Kata Raja Sapta Oktohari
jpnn.com, TOKYO - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengaku kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 tak membuat pihaknya mundur.
Dia memastikan akan membawa Indonesia maju dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2036.
“Ibarat peribahasa genggam bara api, biar menjadi arang. Artinya, lakukan segala sesuatu dengan kesabaran. Penetapan (Brisbane 2032) tidak membuat kami mundur," kata pria yang akrab disapa Okto itu, Rabu (21/7).
Indonesia harus mengubur mimpi menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 setelah Brisbane, Australia yang resmi terpilih menjadi tuan rumah berdasarkan hasil pemungutan suara dalam Rapat Umum Sesi Komite Olimpiade Internasional (IOC) ke-138 di Tokyo, Rabu.
Dalam pemungutan suara tersebut, Brisbane menang telak dengan raihan 72 suara dari total 77 anggota IOC yang mempunyai hak suara valid.
Brisbane menjadi satu-satunya kandidat yang dibawa dalam rapat tersebut setelah IOC menyetujui usulan Dewan Eksekutif yang mengusung ibu kota negara bagian Queensland itu sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 menyusul rekomendasi Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan pada Februari lalu.
Sebelum dibawa dalam rapat IOC, Brisbane juga menjadi satu-satunya kandidat yang telah mendapat status targeted dialogue, sedangkan Indonesia baru pada tahap continuous dialogue.
Proses bidding tuan rumah Olimpiade 2032 menggunakan format baru. Negara yang berminat menjadi penyelenggara pesta olahraga terakbar empat tahunan di dunia itu harus melewati beberapa tahap, yakni interested party, continuous dialogue, targeted dialogue, kemudian menjadi preferred host.