Brownis Terancam Dihentikan, Begini Reaksi Ruben Onsu
jpnn.com, JAKARTA - Ruben Onsu enggan menanggapi teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat terhadap acara yang diisinya, Brownis. Sebagai presenter, dia merasa tidak berhak berkomentar panjang lebar.
"Harusnya dari pihak televisinya yang ditanya," kata Ruben Onsu di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (29/7).
Diberitakan sebelumnya, program siaran Brownis terancam dihentikan. Hal tersebut menyusul sanksi yang diberikan KPI Pusat.
Baru-baru ini, KPI memutuskan memberi sanksi administratif berupa teguran kedua untuk program siaran Brownis di Trans TV. Program ini kedapatan melanggar aturan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SPS) KPI tahun 2012. Demikian dijelaskan dalam surat teguran kedua KPI Pusat untuk Trans TV, Rabu (23/7) lalu.
Pelanggaran yang dilakukan acara Brownis berupa adegan seorang pria yang memakai busana dan riasan layaknya seorang wanita. Tayangan tersebut disiarkan pada 13 Juni 2019 pukul 13.17 WIB lalu.
BACA JUGA: Duh, Program Siaran Brownis Terancam Dihentikan
Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, menjelaskan pelanggaran itu dikategorikan sebagai kewajiban program siaran memperhatikan dan melindungi kepentingan anak. Menurutnya, program siaran yang menampilkan muatan identitas gender tertentu dilarang memberikan stigma dan wajib memperhatikan nilai-nilai kepatutan yang berlaku di masyarakat. Ditambah larangan program siaran menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku tidak pantas.
"Berdasarkan hal itu, kami memutuskan tayangan tersebut melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran KPI Pasal 14, Pasal 16 dan Pasal 21 Ayat (1) serta Standar Program Siaran Pasal 15 Ayat (1), Pasal 21 dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a. Karenanya, kami putuskan memberi sanksi administratif teguran tertulis kedua untuk Brownis," kata Nuning dilansir laman resmi KPI, Jumat (26/7).