BTN Optimistis Bisa Raup Laba Rp3 Triliun
Strategi lainnya, lanjut Pahala, yaitu mengembangkan model bisnis baru untuk dana ritel dan wholesale funding. Bank BTN juga meningkatkan digitalisasi dan otomatisasi di tahun ini.
“Kami juga akan memaksimalkan kemitraan untuk membangun ekosistem di sektor properti dan perumahan,” tutur Pahala.
Menurut Pahala, meski pada 2020 masih dibayangi kondisi perlambatan ekonomi, tetapi peluang bisnis terbuka lebar. Berbagai potensi bisnis yang masuk dalam radar perseroan yakni berkembangnya sentra-sentra pertumbuhan baru.
Berbagai sentra tersebut muncul dari tren urbanisasi, peningkatan kelas menengah, pengembangan infrastruktur, hingga pemindahan Ibu Kota Negara. Selain itu, potensi perumahan di tipe rumah berkisar Rp150 juta-Rp300 juta masih jauh dari jenuh.
Kondisi tersebut menjadi tanah subur yang siap digarap. Era digital disruption yang kian menguat juga menjadi bisnis menarik bagi perseroan terutama dalam mengembangkan lini digitalnya.
Dengan varian strategi dan peluang itu, pada tahun kabisat ini, Pahala juga yakin BTN mampu mencatatkan pertumbuhan kredit di level 10% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pada tahun ini, dalam mengembalikan hakikat Bank BTN sebagai bank tabungan, perseroan juga telah meluncurkan produk bundling dana yang menawarkan berbagai kemudahan.
Dengan produk anyar tersebut, BTN juga optimistis Dana pihak ketiga (DPK) pun dibidik naik berkisar 13-15 persen yoy dan aset meningkat 6-8 persen yoy.(chi/jpnn)