Bu Guru Honorer K2 Ingat Perjuangan 9 Tahun Silam, Curiga Ada Permainan Data
"Kalau cuma andalkan honor bulanan enggak cukuplah. Makanya saya bisnis apa saja. Selain itu sebagian pendapatan ini saya pakai untuk perjuangan," tuturnya.
Dia terkenang saat 2010, bersama pengurus PHK2I Kaltim ke Jakarta menemui Tumpak Hutabarat yang saat itu Kepala Biro Humas BKN (Badan Kepegawaian Negara). Mereka menanyakan kenapa daerah lain ada pengangkatan honorer K2 menjadi PNS tapi Kaltim tidak ada.
Saat itu diinformasikan honorer K2 Kaltim bisa asal masuk database. Pada 2013, 1137 honorer K2 ikut tes CPNS. Namun, karena passing grade terlalu tinggi, 537 orang tidak lulus sisa termasuk Makkullau.
"2012 kami berangkat antar data ke Menpan-RB didampingi Sekretaris BKD Akhmad Dayat Hidatullah dan Komisi IV DPRD Sarwono. Mereka mendampingi saya dan Atira mengantar database ke Menpan-RB dengan biaya sendiri. Tidur di Kebon Kacang 5 (kawasan di sekitar Jakarta Pusat, red) yang murah agar bisa makan," kenangnya.
"Data diterima, kami berdua yang antar data malah tidak lulus karena data kami dilaporkan sudah PNS. Dari data dapodik sekolah, saya lapor ke pegawai Kemendikbud. Katanya data saya dari sekolah. Mereka hanya meng-input jadi kalau mau perbaiki dari sekolah," sambungnya.
Dia menambahkan, banyak keanehan yang terjadi dalam tahapan proses perjuangan mendapatkan status PNS. Dia merasa ada "permainan" data sehingga dia bersama rekan-rekannya yang berhak justru gagal jadi PNS.
"Kan aneh, masa saya masih guru honorer tapi katanya masuk dapodik sebagai guru PNS. Lah kok bisa gitu?. Akhirnya kan yang rugi saya dan teman-teman lainnya," ucapnya.
Gagal PNS, Makkullau tidak putus asa. Dia dan rekan-rekannya berjuang kembali pada 2015 sampai akhirnya demo besar-besaran di Istana. Sayangnya, perjuangan mendapatkan status PNS tidak berhasil. Yang didapat hanya PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).