Bu Mega Minta Warga Sumut Tak Pilih yang Mengasari Rakyat
jpnn.com, DELI SERDANG - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengimbau warga Sumatera Utara untuk memilih pemimpin dengan jeli. Rekam jejak calon harus menjadi pertimbangan utama.
Hal itu dikatakan Mega saat menjadi juru kampanye untuk pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (23/6). Dia berharap warga Sumut tak termakan rayuan dan janji manis.
“Menjadi pemimpin itu enggak gampang, jangan tertipu rayuan, ada janji benar, ada janji palsu,” kata Megawati.
Megawati menyampaikan, informasi kini sudah lebih terbuka. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mencari tahu latar belakang calon pemimpinnya.
Dia menegaskan, keputusan memilih Djarot-Sihar maju sebagai cagub-cawagub Sumut adalah karena berpengalaman, bersih dari korupsi dan kasus hukum lainnya, serta ikhlas melayani umat.
“Yang masih goyang kanan-kiri, saya membantu memilihkan. Apakah kalau jadi pemimpin boleh berbicara keras pada rakyatnya? Apakah boleh menabok rakyatnya? Artinya, kalau ada yang melakukan itu, jangan dipilih. Jangan sampai karena lima menit memilih, penyesalannya lima tahun,” ungkap putri Bung Karno itu disambut tepuk riuh warga peserta kampanye akbar.
Presiden kelima RI itu tidak menjelaskan siapa figur yang dia sebut kasar terhadap rakyat. Namun beberapa waktu lalu, viral video calon gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memarahi masyarakat dan menyebut mereka “setan” karena berdemonstrasi dan mengungsi di halaman Kantor DPRD Sumut.
Peristiwa itu terjadi saat Edy menjabat Panglima Kodam I Bukit Barisan dengan pangkat Mayjen.