Bu Risma Disejajarkan dengan Drama Korea, Sangat Dicintai
Tak hanya itu, kawasan Lakarsantri sebagai daerah di wilayah paling barat Surabaya juga menjadi fokus pembenahan keterhubungan yang bakal berimplikasi pada mobilitas warga dan kesejahteraan mereka. Lakarsantri sedang menanti rampungnya pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang sedang dalam proses pembangunan.
"Pembangunannya sedang di tengah jalan. Kami khawatir jika Bu Risma diganti oleh orang lain, keberlanjutan pekerjaannya dalam bahaya. Makanya Bu Risma harus terus menjabat karena banyak pekerjaan yang masih butuh dituntaskan. Masa depan pembangunan di Lakarsantri jadi taruhannya," katanya.
Selain itu, kiprah Wali Kota Risma saat ini sudah mendunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kerap mengundang Risma untuk berbagi inovasi dalam memajukan sebuah wilayah urban yang kompleks seperti Surabaya. Bahkan Pangeran Charles dari Inggris pun pernah mengundang Risma untuk mempresentasikan pengelolaan sampah di Kota Pahlawan.
Pada September 2018, Wali Kota Risma terpilih sebagai Presiden United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac), periode 2018-2020. UCLG adalah wadah internasional untuk kota, pemerintah daerah dan regional, dan asosiasi kota di seluruh dunia.
Mei 2018, Risma juga telah diundang Raja Arab Saudi Salman bin Albudaziz al Saud. Ia diundang menjadi pembicara tentang negara sejahtera. Risma mempresentasikan kebijakan Pemkot Surabaya untuk mewujudkan kota manusiawi dan bermartabat. Termasuk, apa saja yang dilakukan untuk melayani warga miskin.
Terbaru, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengundang Wali Kota Risma, 11-12 Desember 2019, di ATO Congresium, Ankara. Risma diminta sebagai keynote speaker di forum "International Forum of Women in Local Governments" yang digelar untuk memperingati Hari Hak Perempuan. (antara/jpnn)