Buaya Sergap Umpan Pancing Milik Warga
Dia dan mertuanya pun mencoba mengangkat banjur tersebut dengan berhati-hati. Tali berukuran besar berwarna hijau terang digunakan untuk mengikat moncong buaya. Malam itu juga, Yuliadin memberitahukan hasil tangkapannya itu kepada petugas di Mako Ditpolair Polda Kalteng.
Setelah diserahkan ke Mako Ditpolair Polda Kalteng, buaya itu kemudian diserahkan kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit.
“Aktivitas buaya cukup tinggi di Sungai Mentaya. Biasanya, tiga hingga empat ekor buaya sering muncul di depan mako,” ucap Dirpolair Polda Kalteng Kombes Pol Badarudin.
Menurut Badarudin, memang cukup banyak buaya yang ada di Sungai Mentaya. Tidak hanya jenis muara, namun juga danau dan rawa.
"Kami selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membunuh buaya yang tertangkap, karena merupakan salah satu reptil dilindungi," tegasnya.
Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah menambahkan, buaya tersebut akan dibawa ke Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun. Selanjutnya nanti akan dilepasliarkan di Swaka Marga Satwa, Kabupaten Lamandau.
"Dalam enam tahun terakhir, buaya yang diserahkan dari Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan sudah berjumlah delapan ekor. Semua dalam keadaan hidup," jelas Muriansyah. (*/ce)