Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Budaya Agraris: Poros Maritim Dunia?

Dr. Ma’ruf Cahyono, S.H., M.H The Cahyono Institute

Kamis, 08 Juli 2021 – 17:00 WIB
Budaya Agraris: Poros Maritim Dunia? - JPNN.COM
Ilustrasi: ANTARA/Kemenhub

Banyaknya hasil produksi perikanan di Indonesia perlu dipertahankan dan dijaga. Tanpa pengelolaan dan pengawasan yang baik, perikanan di Indonesia rentan terjadi pelanggaran. (Oki Pratama/kkp.go.id).

Ketiga, laut di Indonesia tidak hanya kaya ikan namun juga kaya bahan tambang, potensi tambang yang ada di laut dan tersimpan di sana adalah dapat berupa minyak, gas bumi, mineral, dan batubara. Angka-angka cadangan minyak dan gas yang dimiliki Kementerian Energi Dan
Sumber Daya Mineral, cadangan minyak bumi berada di angka 3,602.53 MMSTB, sedangkan cadangan potensial diangka 3,702.49 MMSTB. secara internasional memiliki hampir 6.000.000 kilometer square sea bed mining dan sea bed mining semua itu belum ada satupun yang tersentuh. (esdm.go.id/2016).

Keempat, tidak hanya kekayaan alam yang bisa digali oleh bangsa Indonesia dari laut. Keindahan alam yang ada di laut juga menjadi potensi besar untuk lebih meningkatkan pendapatan negara. Sudah banyak dikupas dan dipaparkan bagaimana pulau-pulau yang ada di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dikembangkan dan dijadikan tujuan wisata baru, seperti Labuan Bajo.

Potensi-potensi itulah akan memberikan penghasilan atau pendapatan baru bagi pemerintah bila dikerjakan secara serius. Untuk itu perlunya ada reorientasi, reaktualisasi, dan revitalisasi pembangunan yang mengarah dan mengacu pada laut tanpa meninggalkan apalagi mengabaikan pembangunan darat (agraris). Dari sinilah akan terjadi keseimbangan dan pemerataan pembangunan. Kelaut bukan suatu hal yang baru bagi bangsa Indonesia sebab bangsa ini awalnya adalah bangsa pelaut seperti ada nyanyian yang berbunyi, 'nenek moyangku seorang pelaut'.

Yuk, Simak Juga Video ini!


Di depan anggota MPR Periode 2014-2019, saat Joko Widodo dilantik menjadi Presiden Periode 2014-2019, 20 Oktober 2014, dalam sambutan Presiden Joko Widodo dengan tegas dan lantang mengatakan kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan I

Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close