Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Budaya Menulis Rendah, Indonesia Kekurangan Buku

Jumat, 24 September 2021 – 23:33 WIB
Budaya Menulis Rendah, Indonesia Kekurangan Buku - JPNN.COM
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Adin Bondar. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - UNESCO menetapkan standar ideal satu orang membaca tiga buku. Sementara rasio buku dengan penduduk di Indonesia menurut kajian yang dilakukan Perpustakaan Nasional adalah 1 : 90. Artinya, satu buku ditunggui oleh 90 orang.

Duta Baca Indonesia Gol A Gong mengatakan disparitas tersebut bisa terus menganga jika yang persoalan yang dipikirkan sebatas budaya baca.

“Pegiat literasi, penulis lokal dan duta baca daerah sebenarnya motor penggerak literasi menulis mengingat tidak banyak penulis best seller di Indonesia. Jadi, perlu ada regenerasi,” ujar Gol A Gong pada Webinar Duta Baca Indonesia secara daring, Jumat (24/9).

Gol A Gong juga menyoroti minimnya action yang dilakukan para duta baca daerah yang sedikit sekali menghasilkan karya tulisnya karena tidak banyak yang punya keahlian menulis. Jadi, jangan anggap enteng dengan budaya menulis.  

Hal senada diungkapkan penulis dan pendiri Benny Institute Benny Arnas. Ketika para duta baca daerah berkampanye, selain harus memiliki pengetahuan dan motivasi dari banyak buku, paling tidak dibarengi dengan kemampuan menulis. “Gerakan menulis adalah gerakan lompatan,” tambah Beni.

Dia melihat pandemi Covid-19 adalah kondisi mewah yang diidamkan bagi penikmat buku dan pegiat tulisan. Pandemi adalah waktu yang tepat untuk merebahkan diri. Aktivitas ini yang banyak diinginkan para pembaca atau penulis.

Kondisi ketimpangan rasio buku dengan penduduk memantik perhatian dari Perpustakaan Nasional. Seluruh inovasi berkolaborasi dengan Duta Baca Indonesia disiapkan Perpusnas agar literasi menulis masyarakat berkembang.

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Adin Bondar mengungkapkan penguatan ekosistem literasi tidak cukup dengan modal membaca.

Banyak duta baca daerah ternyata tidak bisa menulis padahal budaya menulis penting untuk memenuhi ketersediaan buku

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News