Budayawan Betawi Kecewa pada Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Budayawan Ridwan Saidi mengaku dahulu mendukung Joko Widodo (Jokowi) karena mengharapkan perubahan. Tapi setelah terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta, menurut Ridwan, Jokowi terbukti tidak mengurus kebudayaan dan masyarakat Betawi.
"Saya dulu dukung Jokowi berharap perubahan. Setelah terpilih, ternyata Jokowi juga tidak urus tu budaya dan masyarakat Betawi. Kami yang jumlahnya 27 persen lebih dibiarkan terpecah-belah," kata Ridwan Saidi, di press room DPR, Senayan Jakarta, Senin (28/10).
Kami orang Betawi ini lanjutnya, dibiarkan bertarung dengan pasar bebas tanpa perlindungan. Apalagi berharap Jokowi akan memperjuangkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kebudayaan ke DPRD DKI Jakarta.
"Saya malas ngomongin Ranperda ke Jokowi untuk memperjuangkannya. Ibarat tukang kredit panci yang tagih utang. Saya sudah putus asa dengan Jokowi ini," tegas Ridwan Saidi.
Terhadap sejumlah kepala daerah yang sudah memiliki Perda Kebudayaan, Ridwan menyatakan bangga dengan komitmen kepala daerah yang sudah miliki Perda Kebudayaan.
Pada era Bang Ali Sadikin jadi Gubernur DKI Jakarta, Ridwan menyebut sudah ada Perda Cagar Budaya seperti Condet. "Tapi Perda ini tidak pernah diperbaharui sesuai dengan zamannya sehingga masyarakat Betawi pemilik lahan di kawasan Cagar Budaya condet menjualnya untuk memenuhi kebutuhan hidup," ungkap mantan politisi PPP.
Selain itu, Ridwan juga bicara monyet yang akhir-akhir ini menyibukkan Gubernur Jokowi. "Soal monyet dan pawang itu satu perasaan. Sakit kepala monyet sama obatnya dengan manusia, yakni Bodrex," kata dia.
Gara-gara Jokowi urusi monyet yang tidak jelas parameternya, menurut Ridwan, banyak Sarimin sebagai pawang monyet gagal memasuki pasar dan gagal pula bawa sembako ke rumahnya. (fas/jpnn)