Buka Pawai Pesta Kesenian Bali 2016, Presiden Jokowi Pakai Bahasa Bali
jpnn.com - DENPASAR - Presiden Jokowi betul-betul menghibur ribuan masyarakat Bali di pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-38 tahun 2016, Sabtu, (11/6). Arak-arakan dengan pakaian adat, tarian dan gamelan khas Pulau Dewata di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Denpasar itu sangat meriah.
Apa yang membuat warga Bali terlihat happy? Pertama, begitu turun dari Mercy Hitam berpelat nomor Indonesia-1, Presiden dan Ibu Negara Iriani Jokowi terlihat mengenakan setelan baju dan sarung khas Bali. Udeng berwarna kombinasi merah-emas dan unggu serasi dikenakan Presiden RI ke-7 itu. Ribuan audience yang sudah menanti dua jam sebelumnya mengeluarkan smartphone-nya. Mengabadikan momentum yang belum tentu terjadi setahun sekali.
Kedua, Presiden Jokowi menyapa masyarakat dengan melambaikan tangan kanannya dalam jarak dekat. Tak sampai 5 meter, hanya terhalang boulevard di antara dua lajur jalan di pusat kota Denpasar itu. Suara teriakan orang pun tidak bisa dihindarkan. Perjalanan sekitar 100 meter sepanjang jalan yang sayap kirinya sudah dipasang tenda dan tempat duduk VIP itu semacam "obat kanget" antara rakyat dan pemimpin pilihannya.
Ketiga, saat memberi sambutan pun Presiden Jokowi membuka dengan bahasa lokal Bali. Kebetulan bahasa Bali itu cukup dekat dengan Jawa Kromo Inggil. "Punapi gatrane? (Artinya, Apa kabarnya? Becik? Baik?" kata-kata pertama yang diucapkan Jokowi. Sontak, ribuan warga pun koor tanpa diminta oleh conductor, dengan menjawab "Becik!" Jawabnya,
Tiga hal di atas, betul-betul membuat orang Bali semakin terpesona. Sambutannya juga dibuat super singat, hanya 2 menit. Mungkin ini pidato paling cepat di dunia, di depan ribuan pasang mata yang sudah 2 jam lebih tertib menunggu.
Mantan GUbernur DKI itu menyadari, suasananya outdoor, matahari terik menyengat, dan persis di bulan puasa. Presiden juga paham, publik sudah ingin segera menyaksikan pawai, tradisi yang sudah ada sejak 38 tahun turun temurun itu.
"Pawai Pesta Kesenian Bali ini bukan saja miliki makna Budaya dan Pendidikan, tetapi juga fungsi Ekonomi!," sambut Presiden Jokowi saat sebelum Pawai Pesta Kesenian Bali ke-38 itu dinyatakan dibuka. Pawai kesenian ini adalah pembuka pesta kesenian yang dilangsungkan selama hampir 1 bulan itu, dari 11 Juni sampai 9 Juli non stop. Presiden mengaku gembira bisa hadir dan berada di Pukau Dewata di Bali.
"Momentum peresmian Pawai Pesta Kesenian Bali yang ke-38 sangat ditunggu-tunggu oleh rakyat, oleh masyarakat dan oleh turis-turis dari mancanegara," ucap Presiden.