Buka Pintu Air Manggarai Sepanjang Tahun
jpnn.com - TEBET – Sepanjang tahun ini petugas tidak pernah menutup Pintu Air Manggarai. Mereka mewaspadai air kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Dua pintu air di kanal banjir barat (KBB) itu sengaja dibuka sepanjang tahun. Tujuannya, mengurangi potensi banjir dan genangan di sepanjang bantaran Kali Ciliwung.
Kepala Pintu Air Manggarai Adie Widodo menjelaskan, keputusan membuka pintu air di perbatasan Jakarta Selatan dan Timur tersebut merupakan arahan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI. Hal itu dilakukan agar ketinggian air berada pada level terendah. Dia mengaku, sejak banjir awal tahun berakhir, ketinggian air sering berada pada 560 cm.
’’Keputusan untuk tidak menutup dua pintu air tersebut pun cukup efektif. Hanya beberapa kali ketinggian air melebihi 560 cm,’’ ungkapnya Jumat (12/12).
Terakhir kali, sambung Adie, ketinggian air mencapai 825 cm pada Kamis 20 November. Meski sempat mengakibatkan permukiman di bantaran Kali Ciliwung terendam, keputusan membuka pintu air sepanjang tahun ini tetap membantu. Air yang meredam ribuan rumah warga di Kampung Pulo, Kampung Melayu Kecil, Bidaracina, dan beberapa tempat lain lebih cepat surut. ’’Banjir memang masih terjadi, tetapi air lebih cepat surut,’’ ucap dia. Selain itu, genangan yang biasa terjadi saat hujan pun berkurang. ’’Jarang ada genangan setelah pintu air dibuka terus,’’ ucapnya.
Adie mengaku, keputusan membuka Pintu Air Manggarai sepanjang tahun itu membikin kinerja pintu air lebih baik. Kiriman air dari Bendung Katulampa dapat diatasi. Meski belum melewati ujian sebenarnya pada Januari 2015, dia optimistis banjir tahun depan tidak lebih besar daripada tahun ini. ’’Banjir tidak bisa diprediksi. Kami hanya berupaya agar dampaknya berkurang,’’ ujarnya.
Menurut dia, dua pintu air di Pintu Air Manggarai tersebut dibuka untuk menunjang proses pembangunan satu pintu air baru di sana. Saat ini, kata dia, pembangunan pintu air yang memakan anggaran ratusan miliar rupiah tersebut memasuki tahap penyelesaian. Akhir bulan ini pembangunan selesai. Dengan tambahan satu pintu air, debit air yang dialirkan dari Kali Ciliwung ke KBB pun bertambah.
’’Dengan dua pintu air, debit air yang dialirkan ke KBB hanya 330 meter kubik per detik. Tambahan satu pintu air tersebut meningkatkan jumlah debit air hingga 507 meter kubik per detik. Karena itu, potensi banjir pun bisa ditekan,’’ ungkap Adie. (syn/co2/mby)