Buka Rakerda I DPD PDIP Papua, Hasto Gelorakan Optimisme Membangun Indonesia
"Tidak kenal lelah dalam mendidik rakyat Indonesia khususnya masyarakat Papua. Itu tanggung jawab kekaderan, tanggung jawab kemanusiaaan," lanjut Hasto.
Dia menegaskan, PDIP tidak pernah membedakan seorang berdasar suku, agama, etnis, status sosial, dan lainnnya. "Semua sama bagi PDIP. Pesan kebudayaan harus dijalankan bagi kita semua," jelasnya.
Dia mengenang saat masa-masa sulit di era orde baru, Megawati datang ke Papua untuk melakukan konsolidasi. Saat itu, Megawati ingin melakukan komunikasi politik dengan masyarakat Papua. Selain itu, Megawati ingin menegakkan demokrasi di Bumi Cenderawasih.
"Ketika Mama Mega datang ke Papua, ketika pemerintahan di bawah rezim orde baru ternyata komunikasi politik itu berjalan dengan baik, sehingga ribuan orang datang turun dari gunung untuk bertemu dengan Putri Proklamator RI Soekarno dalam menegakkan demokrasi," katanya.
Karena itu, dia mengajak kader PDIP untuk bergotong royong membangun optimisme terhadap masa depan Papua. Menurut dia, pembangunan yang dilakukan harus mengedepankan dialog. Bukan pendekatan kekuasaan. Terlebih lagi penyalahgunaan kekuasaan.
"Arahan Bu Mega jelas, seluruh kader harus mengedepankan dialog, kemudian membangun optimisme dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan," ungkap Hasto.
Sekali lagi, ia menegaskan Megawati Soekarnoputri maupun Presiden Jokowi menaruh perhatian khusus kepada Papua, karena ini menjadi bagian jalan kebudayaan untuk membangun martabat dan juga kemajuan masyarakat.
"Selain dengan mengedepankan aspek-aspek sosiologis, pendekatan dialog, tetapi juga harus .emastikan keamanan dapat tercipta dengan baik melalui partisipasi seluruh masyarakat Papua ini," pungkas Hasto.(boy/jpnn)