Bukan Cerita Alexis, ini Sejarah Diskotek Pertama di Jakarta
Di bagian lantai dansa, ada tiang listrik lengkap dengan lilitan kabel. Serta kerangkeng besi untuk agogo girl bergoyang.
Dekorasi Tanamur dirancang sendiri oleh Fahmy. Dia tak butuh interior yang mewah.
"Saya ingin memberikan porsi kepada pengunjung untuk merasa besar dan hadir di tempat ini secara utuh. Kalau semuanya serba mewah, pengunjung akan merasa kecil," kata Fahmy, sebagaimana dilansir dari Dansa, Yuk, Dansa.
Pengunjung Tanamur kebanyakan bule. Di sana, tak ada band. Yang ada hanja seorang disc jockey (DJ) dengan ratusan piringan hitam di sampingnya.
"Yang cukup terkenal di Tanamur DJ Vincent. Dia orang Maluku. Suatu waktu DJ Vincent ke London. Ternyata ada orang yang mengenalinya. Orang itu mengaku sering ke Tanamur kalau ke Jakarta. Malam harinya dia mengajak Vincent ke diskotek, dan diberi kehormatan nge-DJ di sana," papar Hendaru.
Modal Awal
Diskotek ini dibuka Fahmy dengan modal awal Rp20 juta.
Jadi, Fahmy ini tadinya sekolah Teknik Industri di Jerman. Di lobi apartemen tempat dia tinggal ada klub malam.