Bukan Gaib, Motif Pembunuhan Sadis di Humbahas Itu...
Kata Dimson, jauh hari, korban sering mengejek hubungan kekeluargaan antara dirinya dan istrinya, yang sedang tidak akur.
“Saya kesal, karena setiap bertemu dengannya, dia selalu mengejek. Dia selalu bilang saya orang yang bodoh hingga ditinggal pergi istri saya,” ujarnya.
Selain motif sakit hati, tersangka juga mengaku menaruh curiga bahwa dirinya diguna-gunai abang sepupunya itu.
“Saya menaruh curiga dan dendam kalau sepupuku itu mengguna-gunai saya. Selama ini dia juga selalu usil dengan ladang yang aku kerjakan,” ucapnya.
Tersangka juga mengakui bahwa dirinya sudah merencanakan pembunuhan tersebut ketika ia melihat korban sedang di ladang Simpang Tiga Pangasean, persis di samping rumah tersangka.
Katanya, Senin (13/3) pagi sekira pukul 10.30 WIB, dirinya pulang dari kedai dan melihat korban sedang bekerja di samping rumah. Kemudian, ia berpikir membawa sebilah parang bentuk sabit (arit) dan menemui korban.
“Sekitar jam 11.00 WIB, saya menemuinya dan memintanya untuk istirahat sambil menawarkan sebatang rokok hingga peristiwa itu terjadi,” ujarnya.
“Saat asyik merokok, sambil ngobrol, saya mendekatinya dan menempelkan arit ke lehernya dan bilang kubunuhlah kau,” terangnya.