Bukan Hebat PLN, tapi Karena Ditolong Tuhan
Sabtu, 31 Juli 2010 – 13:57 WIB
Ada juga yang bertanya PLT Arus laut. Itu masih sebatas wacana, belum ada contohnya, belum bisa diaplikasikan. Indonesia tetap harus memperbanyak PLTA, karena paling murah, Rp 600 per kwh. PLTBatubara Rp 600 per kwh. PLT Gas Rp 900 per kwh. PLT Geotermal 800 per kwh. PLT Nuklir Rp 1.600 per kwh. PLT Diesel Rp 1.600 per kwh di Jawa dan Rp 3.000 kwh di luar Jawa. PLT Cahaya Matahari Rp 1.200 per kwh di siang hari dan Rp 3.000 per kwh untuk siang-malam.
“Yang lagi diteliti sekarang adalah PLT Jalan Tol. Di tengah-tengah jalan tol itu diberi turbin, yang bisa berputar kalau ada mobil berkecepatan tinggi lewat. Tapi ini juga tidak bisa diterapkan di Jakarta, wong tolnya macetnya seperti itu" Berbeda dengan jalan tol di Eropa dan AS,” ungkapnya.
Soal kawasan yang belum bisa dialiri listrik, Dahlan menyebut suplay listrik ini seolah berlari sama kencangnya dengan kebutuhan masyarakat. Makin banyak listrik, kebutuhan strom juga makin banyak. Masyarakat juga ingin neko-neko yang berdampak pada permintaan daya baru. Itu yang harus diantisipasi. Tetapi di kampung 70 KK di atas pembangkit Inalum, yang belum berlistrik cukup membuatnya trenyuh. Dahlan pun memutuskan untuk membuat system agar di atas pembangkit itu warganya bisa menikmati listrik.