Bukan Kerbau
Oleh Dahlan IskanKarena itu jalur kereta ini harus jalur layang. Akan jadi persoalan kalau jalurnya di darat yang banyak persimpangan.
INKA punya kemampuan membuat LRT seperti itu. Yang kecepatan puncaknya 80 km/jam –menjadi rata-rata 60 km/jam karena sering berhenti.
Dari kereta seperti itu, INKA lantas melirik pasar bus listrik. Apalagi dulu INKA pernah diminta membuat mobil kancil –rencana mobil nasional di masa Prof B.J. Habibie.
Bagaimana kalau Trans Jakarta tidak memesan bus listrik buatan INKA? Bagaimana kalau Trans Jakarta memilih impor bus listrik saja dari Tiongkok? Bagaimana kalau yang menang tender bus listrik Trans Jakarta nanti mengaku membuat sendiri tapi sebenarnya impor jadi dari Tiongkok?
Jawabnya tunggu tahun depan. Tahun depan ini adalah tahun kerbau, tetapi kita tidak tahu siapa yang dungu. Setidaknya kita sudah meninggalkan tahun tikus –yang sampai 6 orang terkena hukuman seumur hidup.
Namun INKA kelihatannya bukan kerbau. INKA masih bisa mengincar pasar Afrika. Tepatnya Kongo.
Negara itu sudah menunjukkan minat untuk memesan banyak hal dari INKA. Termasuk bus listrik. Atau, mungkin, menunggu lewatnya tahun kerbau dulu –yang akan diganti tahun macan.(disway.id)