Bukan Mak Erot tapi Mak Erat, Tambah Satu Sentimeter Rp 700 Ribu
Kali ini, ia terlihat mengenakan kopiah, baju batik dan sarung yang dikenakannya. “Mau berobat ya?” tanya pria itu sembari tersenyum.
Tetapi pria itu, sempat bingung ketika wartawan Lombok Post menjelaskan ingin mencari tahu apa itu pengobatan Mak Erat.
Kenapa juga namanya serupa dengan Mak Erot. Apa mereka saudara? Atau saingan bisnis pengobatan alat vital?
“Soal itu tanya saja langsung sama cucunya di dalam,” jawab pria yang sepertinya ‘resepsionis’ tempat praktik itu dengan nada santun.
Sekitar sepuluh menit menunggu, seseorang di balik kamar membuka pintu dengan perlahan. Di dalam suasananya sedikit pengap.
Pria bertubuh gempal dengan kulit bersih, mempersilakan kami untuk duduk bersila. Setelah basa-basi, Lombok Post pun menjelaskan niat datang ke tempat itu.
“Ini sama dengan Mak Erot, untuk memperbesar alat vital juga,” kata pria yang mengaku bernama Muhammad Abdullah.
Ia lalu menceritakan awalnya ia membuka praktik pengobatan tradisional itu. Sebelum menginjakkan kaki di Lombok, Abdul begitu dia karib di sapa, adalah lulusan Pondok Pesantren Citepus, Jawa Barat. “Awalnya saya hanya kerja jadi petani saja,” tuturnya.