Bukan Salah Anies, Tanah Abang Amburadul karena Jokowi Gagal
jpnn.com, JAKARTA - Pada 2013, Joko Widodo yang ketika itu menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta melakukan pembenahan besar-besaran di kawasan Pasar Tanah Abang.
Pedagang kaki lima yang tadinya memenuhi ruas jalan direlokasi ke dalam gedung Blok G. Langkah ini cukup signifikan mengurangi kemacetan di kawasan perdagangan tersebut.
Namun, beberapa bulan terakhir Tanah Abang kembali semrawut. Para pedagang kaki lima memenuhi lagi area terlarang yang pernah jadi lapak mereka.
Banyak yang menyalahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas kembali semrawutnya Tanah Abang. Dia dianggap lalai membiarkan para pedagang itu membuka lapak di jalan.
Namun, tidak begitu menurut Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar. Dia mengaku baru-baru ini melakukan penelitian di Tanah Abang.
Hasilnya, bukan Anies yang salah, tapi penataan ala Jokowi yang gagal.
"Faktanya penggusuran yang dilakukan Jokowi tahun 2013 sejatinya gagal, karena PKL kembali berdagang di pinggir jalan, bahu jalan dan trotoar. Sehingga pembeli terpaksa jalan kaki di bahu jalan yang mengakibatkan kendaraan roda dua dan roda empat sulit melintasi kawasan Pasar Tanah Abang alias macet yang luar biasa," terang Musni, Minggu (26/11).
Menurutnya, kembalinya PKL ke jalan adalah hal yang tak terhindarkan. Pasalnya, pembeli ogah datang ke Blok G.