Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Buku Aman Abdurrahman Picu Aksi Teror

Kamis, 31 Mei 2018 – 11:52 WIB
Buku Aman Abdurrahman Picu Aksi Teror - JPNN.COM
Aman Abdurrahman. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kasus dugaan terorisme Aman Abdurrahman mulai mencapai babak akhir. Dalam sidang kemarin Rabu (30/5) kemarin, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) menjawab pleidoi Aman dengan replik yang membahas bagaimana keterlibatan Aman lima aksi teror di Indonesia.

Dari dampak buku buatan Aman, seperti seri materi tauhid dan sirik demokrasi. JPU juga menyebut Aman menyerukan berjihad di daerah masing-masing.

Dalam replik atau jawaban pleidoi tergugat, Jaksa Antia Dewayani menuturkan, memang sejak Februari 2016 Aman dipindahkan ke Lapas Pasir Putih. Memang dia dalam masa isolasi, tidak bisa bertemu dengan siapa pun.

Namun, kondisi tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk melepas diri dari sejumlah aksi teror yang terjadi di Indonesia. ”Karena memang Aman terkait dengan aksi tersebut,” ujarnya.

Untuk peristiwa aksi teror penyerangan Polda Sumatera Utana 25 Juni 2017, terjadi pembakaran dan terdapat seorang anggota polisi gugur. Seorang pelakunya yang bernama Syawaluddin Pakpahan mengaku terinspirasi dari buku seri materi tauhid yang tulis oleh Aman. "Dia mengaku berjihad karena memiliki pemahaman polisi adalah thogut, setelah baca buku tersebut,” ujarnya.

Lalu, juga kasus aksi teror di Bima, dimana seorang anggota polisi yang mengendarai sepeda motor ditembak oleh Moh. Iqbal Tanjung. Iqbal memiliki pemikiran bahwa polisi adalah thogut yang patut diperangi. ”Pemahaman ini didapat dari guru-guru pengajian yang telah memahami buku seri materi tauhid sejak 2003,” ujarnya.

Apalagi, diperkuat oleh kesaksian sejulah ahli, bahwa Aman dijuluki sebagai singa tauhid. Yang inti ajarannya mengafirkan pemerintahan Indonesia yang akhirnya darahnya halal. ”Para saksi, ahli dan bukti yang menjadi pedoman kami dalam melakukan penuntutan, tidak memakai ruang subjektivitas,” jelasnya.

Menurutnya, perbuatan Aman adalah menggerakkan orang untuk melakukan terorisme. Aman merupakan aktor intelektual yang memprovokasi, memberikan iming-iming janji.”Amman ini ditokohkan oleh pengikutnya. Ahli ilmu tauhid,” ujarnya.

Pengikut Aman Abdurrahman banyak. Saat dia berada di penjara kunjungan mengalir. Buku seri materi tauhid yang dia tulis tersebar di masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA