Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bulog Serap Kedelai Lokal 25 Ribu Ton

Selasa, 17 September 2013 – 02:02 WIB
Bulog Serap Kedelai Lokal 25 Ribu Ton - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA -  Selain mengimpor 100 ribu ton kedelai, Bulog bakal menyerap hasil panen lokal hingga 25.841 ton. Kedelai-kedelai itu berasal dari 11 wilayah yang dipetakan oleh Kementerian Pertanian sebagai daerah potensial. Berdasarkan Perpres 32 tahun 2013, Perum Bulog memang ditunjuk sebagai stabilisator harga dan penyaluran kedelai.

Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, kedelai lokal yang telah terserap baru adalah kedelai dari Aceh sekitar 20 ton. Setelah itu pihaknya akan menyerap kedelai dari Jawa Barat. Saat ini sudah dilakukan penandatanganan kerjasama antara koperasi tahu tempe indonesia (Kopti) Jawa Barat dan divisi regional Bulog setempat.

"Kedelai itu sepenuhnya akan disalurkan kepada Kopti. Hal yang sama dilakukan dengan daerah-daerah lainnya," tuturnya di acara penyerahan kedelai lokal kepada Kopti pusat di Jakarta, Senin (16/9).

Daerah-daerah yang kedelai lokalnya akan diserap yakni Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jogjakarta, Lampung, Bali, dan Banten. Dia menyebutkan, saat ini Bulog telah berperan aktif dengan menjemput ke daerah panen kedelai. Untuk memaksimalkan peran itu, pihaknya berharap Kementerian Pertanian memberikan peta jalan secara real-time tentang daerah-daerah yang berpotensi panen.

Sementara untuk merelisasikan izin impor 100 ribu ton, saat ini pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 700 miliar. Dana itu diperoleh dari dana pinjaman perbankan. Pihaknya berencana untuk mengimpor sekaligus kedelai yang dibeli dari Amerika Serikat itu. Dengan demikian, biaya transportasi akan hemat.

Pada kesempatan yang sama Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, pihaknya bakal menggenjot produksi kedelai di daerah-daerah yang potensial seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Lampung.

"Itu kan daerah penghasil kedelai terbesar. Karena sudah sangat produktif kami akan genjot lagi. Namun bukan berarti daerah lainnya tidak ditingkatkan produksinya," tuturnya.

Rusman menjabarkan, hingga saat ini produksi kedelai mencapai 500 ribu ton. Sampai akhir tahun ini, jika produksi memburuk maka hanya bisa menghasilkan 850 ribu ton kedelai.

JAKARTA -  Selain mengimpor 100 ribu ton kedelai, Bulog bakal menyerap hasil panen lokal hingga 25.841 ton. Kedelai-kedelai itu berasal dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close