BUMD Ditantang Berani Melantai di Bursa Efek
jpnn.com, JAKARTA - Sebagai bagian upaya mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, ajang Top BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) kembali diselenggarakan.
“Ini adalah kegiatan top rating digelar setiap tahun. Tujuannya untuk memberikan apresiasi penghargaan kepada BUMD berprestasi, bikinerja baik dan memberikan kontribusi baik kepada daerah maupun nasional,” ujar Ketua Penyelenggara ToP BUMD 2018 M Lutfi Handayani di acara Top BUMD 2018 yang digelar Majalah BusinessNews Indonesia dan Asia Business Research Center, Kamis (3/5).
Lutfi menjelaskan, proses penilaian kegiatan Top BUMD sudah dimulai sejak awal tahun ini, dengan menyeleksi lebih dari 2.000 BUMD. Data BUMD ini dikumpulkan dari asosiasi BUMD. “Setelah filter, jadi 200 BUMD. Jadi kegiatan ini jadi proses pembelajaran BUMD kita, mudahan-mudahan ke depan BUMD kita bisa jauh lebih baik,” kata Lutfi.
Salah satu dewan juri Suryo Danisworo mengatakan, ada yang berbeda dari Top BUMD yang digelar dengan award-award sejenis. Di mana para dewan juri bisa memberikan masukan kepada BUMD-BUMD yang masuk nominasi. Ada 200 BUMD terbaik di Indonesia yang masuk nominasi untuk meraih penghargaan Top BUMD 2018.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang meminta agar BUMD ramai-ramai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian manajemen BUMD bisa diperbaiki karena dipantau langsung oleh investor.
“BUMD sekarang harus masuk BEI, gunakan pasar modal.Modal sekarang bukan di bank. Bank itu bunganya tinggi," kata Oesman.
Dia mengaku, dulunya hanya pedagang rokok pelabuhan di Kalimantan Barat. Saat ini, dia sudah memiliki perusahaan yang sudah berpengalaman di BEI. “Karyawan saya hanya 37 ribu orang. Saya bisa melantai di BEI, kenapa BUMD yang punya wilayah tidak bisa?" sergahnya.
Oesman mengungkapkan, DPD saat ini sudah mengajukan RUU tentang BUMD. Ini agar BUMD memiliki payung hukum seperti BUMN yang juga sudah memiliki UU sendiri. Sebab, secara keseluruhan BUMD memiliki peran signifikan dalam pembangunan di daerah. (esy/jpnn)