BUMN Migas Dianggap Tepat Menurunkan Impor Energi Lebih Cepat
“Kekuasaan holding nantinya tidak lagi di pemerintah tetapi di Kementerian BUMN di mana pengalihan atau penjualan saham pemerintah tidak perlu lagi izin DPR dan Menteri Keuangan cukup Menteri Negara BUMN saja,” tuturnya.
Dia mencontohkan holdingisasi BUMN yang berhasil di sektor perbankan ketika Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bank Bapindo dan Bank Dagang Negara pada tahun 1998 disatukan menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Merger sehingga saat ini Bank Mandiri menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.
Sementara mantan Menteri Bappenas, Andrinof A Chaniago mengingatkan agar pemerintah mengawal terwujudnya rasionalitas birokrasi yang efisien dan menghindari peluang penyalahgunaan kekuasaan.
“Selain itu perlu ditetapkan BUMN Migas sebagai kustodian aset migas bisa mengelola aset migas agar dapat dimonetisasi dan digunakan untuk berbagai aksi korporasi. Monetisasi aset melalui hak kustodian cadangan migas akan menjadi leverage bagi BUMN tumbuh berkembang guna meningkatkan pendapatan dan keuntungan, serta membangun infrastruktur energi dan mengakuisisi cadangan terbukti.
Senada Andrinof, Jimly Asshiddiqie mengingatkan langkah pembentukan holding migas dilatarbelakangi oleh kebutuhan energi Indonesia yang diperkirakan tumbuh tujuh kali lipat pada tahun 2050, sementara cadangan gas Indonesia belum mencukupi kebutuhan domestik, dan kondisi geografis Indonesia telah menimbulkan ketidakseimbangan sumber gas dengan sentra ekonomi yang memerlukan infrastruktur terintegrasi secara end-to-end.
Untuk itu dibutuhkan optimalisasi infrastruktur yang saat ini masih tumpang tindih di level BUMN lewat sinergi yang dapat menurunkan harga gas pada tingkat end customer. BUMN migas berperan penting dalam ketahanan energi nasional sekaligus untuk menurunkan impor energi.
“Sehingga saya sepakat dengan Prof Andrinof A Chaniago bahwa pembentukan holding BUMN energi mutlak membutuhkan perbaikan pada Kementerian BUMN sehingga menjadi birokrasi yang efektif, efisien sekaligus transparan,” tegasnya. (adk/jpnn)