Bunda Neno Diadang Barikade Polisi dengan Pagar Betis
jpnn.com, PEKANBARU - Tokoh muda Riau Miftah Sabri mengatakan tindakan persekusi yang dilakukan sekelompok massa terhadap Neno Warisman yang berkunjung ke Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8), merupakan tindakan melawan hukum dan harus dihentikan.
Dia bahkan lebih menyayangkan sikap kepolisian yang melakukan pembiaran persekusi terhadap Neno yang terjadi di depan mata mereka di Bandara Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Terlebih Neno hanya seorang aktivis pendidik, dan ibu rumah tangga biasa.
“Masak Ibu-ibu, seorang Emak-emak diadang barikade polisi dengan pagar betis dan menutup pintu keluar bandara seperti seolah-olah Bunda Neno seorang penjahat besar,” ucap Miftah kepada JPNN, Sabtu (25/8).
Politikus Gerindra ini mengatakan, seharusnya polisi menindak pelaku persekusi terhadap Neno. Bukan malah melakukan pembiaran karena itu dapat dianggap sebagai tindakan keji dan jahat.
“Bunda Neno yang datang sebagai warga negara datang ke Bumi Melayu, seharusnya disambut dengan keramahtamahan sesuai dengan tunjuk ajar melayu. Bukan diadang,” tambahnya.
Neno yang merupakan inisiator deklarasi #2019GantiPresiden diadang oleh massa saat akan keluar dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, usai mendarat pada pukul 15.00 WIB, Sabtu (25/8/2018).
Dia harus bertahan di dalam mobil lebih dari empat jam hingga akhirnya lolos dari kepungan massa pada Sabtu malam. Rencananya dia akan menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Minggu (26/8) besok.(fat/jpnn)