Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bung Hatta Sosok Sederhana, Cenderung Ingin Tampil di Belakang Layar

Selasa, 10 Agustus 2021 – 10:05 WIB
Bung Hatta Sosok Sederhana, Cenderung Ingin Tampil di Belakang Layar - JPNN.COM
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Foto: BKNP PDI Perjuangan

jpnn.com, JAKARTA - Rangkaian talk show 'Pekan Bung Hatta' merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Kebudayaan Nasional Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (BKNP PDIP) dalam mengenalkan sepak terjang, kisah, dan inspirasi Bung Hatta kepada masyarakat luas.

"Selama sepekan, dari 9-14 Agustus 2021, Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan akan menayangkan video-video talk show membahas Bung Hatta dalam berbagai perspektif, ditayangkan di Channel Youtube BKNP PDI Perjuangan setiap jam 16.30 WIB," kata Ketua BKNP PDIP Aria Bima, Selasa (10/8).

Pada episode pertama, BKNP PDI Perjuangan mengangkat tema 'Bung Hatta dan Demokrasi' dengan menghadirkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, yang dipandu oleh aktivis kebangsaan Garda Maharsi.

Sebelum melihat lebih jauh tentang pemikiran demokrasi Bung Hatta, Burhanuddin menilai bahwa masyarakat harus melihat Bung Hatta lebih jernih.

Sebab menurutnya, di antara founding fathers Indonesia yang lain, Bung Hatta merupakan sosok yang kurang mendapatkan perhatian terutama dari sisi akademiknya.

“Bung Hatta adalah sosok yang sederhana dan cenderung ingin tampil di belakang layar sehingga menjadi kurang menarik jika dibandingkan dengan Bung Karno yang hangat dan flamboyan atau Tan Malaka yang radikal kontroversial,” papar Burhanuddin.

Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta imi menambahkan bahwa Bung Hatta memang lebih banyak dikenal sebagai ‘man of work’, sebagai orang yang bekerja di belakang layar.

“Orang seperti Bung Hatta ini merupakan pemimpin bertipe administrator, bukan solidarity maker seperti Bung Karno yang memiliki kemampuan berpidato luar biasa,” jelasnya.

Berbeda dengan Soekarno, Bung Hatta lebih banyak dikenal sebagai man of work, orang yang bekerja di belakang layar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News