Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Haul ke-48 Bung Karno

Bung Karno di Mata Kiai Said Aqil

Kamis, 21 Juni 2018 – 15:20 WIB
Bung Karno di Mata Kiai Said Aqil - JPNN.COM
KH Said Aqil Siradj. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BLITAR - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan nasionalisme Bung Karno bukanlah sekuler ala barat. Namun, merupakan nasionalisme Islam.

“Nasionalisme Bung Karno bukan nasionalisme sekuler, bukan nasionalismenya Ernest Renan, tapi Bung Karno sama dengan nasionalismenya KH Hasyim Asy’ari, sabiyyun min qalbin mukmin, lahir dari hatinya seorang yang beriman. Pas seperti KH Hasyim Asy’ari mengatakan hubbul wathan minal iman,” ujar Said dalam Kenduri 1.001 Tumpeng Haul Bung Karno ke-48, yang digelar di Makam Bung Karno, Kota Blitar, Rabu (20/6).

Said menjelaskan salah satu bentuk nasionalisme Islam ala Bung Karno adalah adanya Menteri Penghubung Alim-Ulama saat pemerintahannya pada 1960-an. Menteri Penghubung Alim-Ulama ini berbeda dengan Menteri Agama. “Jadi betapa Bung Karno adalah seorang yang sangat-sangat religius. Sangat nasionalis dan sangat religius,” kata Said.

Dia mengungkapkan alasan mengapa hubungan Bung Karno dengan para kiai begitu dekat. Menurut dia, Bung Karno yakin dan punya keyakinan bahwa hanya bersatu dengan para ulama para santri negara ini bisa kuat.

Tidak mungkin tantangan besar ditangani sendiri. Tidak mungkin kaum nasionalis saja tanpa kalangan santri. "Begitu juga santri saja, santri yo pake sendal, pake sarung tidak mungkin itu mengemban amanat yang besar. Ini harus bersatu, dua-duanya nasionalis santri, santri nasionalis,” urainya.

Said menjelaskan persatuan kalangan kaum santri dan nasionalis ini pula yang mewujudkan Islam Nusantara. Islam yang menghormati budaya.

"Seperti hari ini, ini (peringatan haul) tidak ada di Timur Tengah. Di Arab gak ada opo haul iki? Tapi itulah Islam Nusantara yang lahir dari tokoh-tokoh Islam yang cerdas, ada tahlilnya ada fatihahnya ada tabur bunganya. Inilah Islam Nusantara,” katanya. (boy/jpnn)

Bung Karno punya keyakinan bahwa hanya bersatu dengan para ulama dan para santri maka negara ini bisa kuat.

Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News