Bunuh Diri Penyebab Kematian Nomor Dua di Korsel
jpnn.com - Kematian bintang K-Pop Jonghyun SHINee membuat tingkat bunuh diri di Korea Selatan kembali menjadi sorotan. Jumlah kasus bunuh diri di Negeri Ginseng itu memang termasuk yang tertinggi di dunia.
Dilansir Los Angles Times, pada 2015, terjadi 13.500 kasus bunuh diri atau sekitar 37 kasus per hari di Korsel. Bahkan, World Health Organization (WHO) mencatat kasus bunuh diri adalah penyebab kematian nomor dua setelah kecelakaan di negara tersebut.
Kematian Jonghyun membuat Korsel menyoroti masalah penyakit sosial yang telah tumbuh lebih umum selama generasi terakhir. Padahal, negara maju lainnya telah mengalami penurunan kasus bunuh diri.
"Ini adalah fenomena sosial yang berasal dari kombinasi masalah individu, masyarakat dan generasi," kata psikiater di National Medical Center yang juga bekerja dengan Assn Korea untuk Pencegahan Bunuh Diri, Kim Hyun-jeong.
Pelaku bunuh diri tertinggi berasal dari pelaku industri hiburan. Padahal, industri musik dan hiburan Korsel tengah mendapatkan pengakuan dunia atas sejumlah prestasi yang berhasil ditorehkan.
Hyun Jeong mengatakan, penyebab bunuh diri sedikit banyak terpengaruh perubahan cepat Korsel yang dalam dua generasi bertransformasi dari masyarakat agraris miskin ke negara dengan ekonomi terbesar ke-11 di dunia.
Perkembangan pesat setelah Perang Korea menyebabkan ketidaksetaraan pendapatan dan memunculkan pemikiran masyarakat yang mengedepankan persaingan dan prestasi antar individu dan kualitas hidup.
Oleh karena itu, muncul teori bahwa banyak orang Korsel berpikir mereka lebih baik mati daripada menderita penghinaan karena kehormatan yang dipertaruhkan.