Bupati Karolin Serius Mengatasi Stunting, Nih Buktinya
jpnn.com, JAKARTA - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Landak pada Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kelembagaan dan Kerja Sama Desa menggelar pelatihan Kader Pembangunan Manusia (KPM) Kabupaten Landak yang berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati Landak selama 4 hari yakni dari Senin (15/3/2021) hingga Kamis (18/3/2021).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Landak Karolin Margret Natasa dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Landak didampingi Kabid PMKKD Ida Suryani, Tenaga Ahli P3PD Kabupaten Landak serta peserta KPM.
Untuk hari pertama, pelatihan KPM dihadiri oleh KPM untuk desa-desa di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Ngabang, Kecamatan Sengah Temila, dan Kecamatan Banyuke Hulu.
Persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita sehingga memiliki tubuh terlalu pendek dibandingkan anak seusianya masih menjadi tantangan besar yang dihadapi bangsa ini termasuk di Kabupaten Landak.
Berdasarkan data yang dihimpun, dari 156 desa yang ada di kabupaten Landak, masih terdapat 69 desa angka stuntingnya di atas rata-rata, dan tahun 2021 Bupati Landak telah menetapkan 17 desa yang tersebar di 7 kecamatan akan menjadi lokus penanganan stunting.
Tujuh belas desa lokus penanganan stunting tersebut antara lain Kecamatan Meranti yaitu Desa Moro Betung, Desa Tahu, Desa Selange, Desa Ampadi, Desa Meranti dan Desa Kelampai Setolo, Kecamatan Mempawah Hulu yaitu Desa Ansolok dan Desa Sei Laki.
Kecamatan Menjalin yaitu Desa Bengkawe. Kecamatan Sengah Temila yaitu Desa Tonang. Kecamatan Sebangki yaitu Desa Agak, Desa Sungai Segak, Desa Rantau Panjang, Desa Kumpang Tengah dan Desa Sebangki. Kecamatan Banyuke Hulu yaitu Desa Tembawang Bale. Kecamatan Kuala Behe yaitu Desa Bengawan Ampar.
Bupati Landak Karolin dalam arahannya meminta KPM di setiap desa dapat serius bekerja mengatasi masalah stunting di Kabupaten Landak.