Bursa Calon Ketum PSSI Masih Sepi
Kedua, kata Indro, pemberantasan match fixing atau pengaturan skor pertandingan membuat pihak yang awalnya berniat maju menjadi takut.
“Jadi, bukan karena ada kandidat yang kans atau visi misinya cukup kuat, melainkan karena kursi PSSI ini memang kurang seksi,” cetusnya.
Ketiga, Indro menengarai sepinya peminat kursi Ketum PSSI sengaja dikondisikan oleh pihak-pihak tertentu.
“Itu PR (pekerjaan rumah) kita. Biarlah waktu yang menjawab,” tegasnya.
Dia menilai sepinya peminat kursi ketum PSSI tidak sehat bagi masa depan persepakbolaan nasional.
“Sebab, kompetisinya tidak ketat, bahkan bisa terjadi calon tunggal melawan kotak kosong. Bila ini terjadi, kita tidak akan mendapatkan kandidat terbaik untuk memimpin PSSI empat tahun ke depan,” paparnya. (jos/jpnn)