Bursa Pilpres 2024: Airlangga Paling Realistis, Anies dan Ganjar Capres Angin Surga
“Setidaknya, untuk 2024, Golkar itu punya jagoan sendiri. Entah nantinya RI1 atau RI2. Kalau dihitung rata-rata, Airlangga ketum parpol besar paling rasional maju di pilpres. Prabowo juga layak diperhitungkan, karena capres dua kali, pimpinan parpol besar,” terang Adi.
Untuk elektabilitas, Adi Prayitno memiliki argumentasi sendiri. Menurut dia, hal tersebut bukan menjadi kendala besar. Terlebih, bendera parpol di belakang Airlangga adalah partai besar.
“Sekalipun elektabilitas tidak menjulang, Airlangga ketum parpol Golkar yang cuma butuh partner koalisi partai menengah untuk menggenapi 20 persen (presidential threshold). Golkar 12 persen, tinggal cari partai yang elektabilitas 8 persen, ada NasDem ada PKB, kalau bicara tentang kans politik, selain Prabowo, Airlangga capres paling rasional secara kalkulasi politik,” ujar Adi.
Sementara untuk calon presiden yang digadang di dalam survei, Adi mengibaratkan nama-nama yang moncer dalam survei sebagai capres angin surga. Sebab, nasibnya belum jelas ketimbang capres yang punya kekuatan di partai.
“Kalau Ganjar, Anies, Ridwan Kamil, menurut saya capres angin surga. Mereka tidak punya keistimewaan. Ganjar boleh elektabilitasnya oke, tapi penentunya ada di Megawati,” tutur dia.
Belum lagi bicara tentang persaingan internal parpol. Di dalam PDIP ada nama Puan Maharani dan Tri Rismaharini. Sehingga, menurut dia, Ganjar masuk dalam kategori capres angin surga.
“Keputusan parpol belum tentu ke Ganjar, makanya saya bilang capres angin surga. Elektablitas boleh tinggi, tapi sekali lagi, masih ada nama Puan dan Risma bisa jadi saingan,” kata Adi.
Kata Adi, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil juga belum terbaca sampai sekarang, parpol mana yang mau mengusung. Sehingga jika dianalisis, maka capres elektabilitas vs capres ketum parpol, yang paling berpeluang adalah capres ketua umum parpol. (ant/dil/jpnn)