Bursa Suram, Lelang SUN Gagal
Rabu, 10 September 2008 – 12:05 WIB
Menurut dia, investor melakukan aksi ambil untung terkait sentimen negatif semakin lemahnya harga minyak mentah. Aksi profit taking dilakukan investor asing, dan berefek domino ke sektor lainnya. ”Semua saham berbasis komoditas dan pertambangan akhirnya tertekan,” jelasnya. Saham pertambangan dan perkebunan kemarin turun lebih dari 6 persen.
Poltak memandang, sentimen penguatan indeks belum akan terjadi dalam waktu dekat ini. Melemahnya harga minyak hingga ke level USD 106 per barel menjadi faktor utama. Menurut dia, ada sejumlah negara anggota OPEC yang tidak sepakat untuk mengurangi produksi guna mengerek kembali harga minyak. ”Ada beberapa negara yang tidak mau mengurangi produksi. Itu akan menyulitkan, dan membuat harga minyak terus dalam tren penurunan,” terangnya. ”Artinya, saham-saham berbasis komoditas masih dalam tren pelemahan,” imbuhnya.
Saham-saham komoditas yang kemarin melorot, antara lain, AALI, ITMG, PTBA, BUMI, INCO, dan ANTM. Bahkan, saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar nomor wahid, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), terkorkeksi 10,2 persen ke level Rp 3.950. Itu merupakan harga saham terendah BUMI sejak 2008. ”Bursa regional yang melemah dan efek dari margin call semakin membawa sentimen negative,” imbuh analis saham PT Optima Securities Ikhsan Binarto.