Bursa Tak Khawatir Tapering Off
"Di sisi lain, rilis kinerja di bawah estimasi dari beberapa emiten antara lain Yahoo! Inc, AT&T Inc, dan Boeing Co, turut menambah sentimen negatif," ujarnya, kemarin.
Meskipun demikian, menurut dia, sebanyak 77 persen dari emiten dalam indeks S&P 500 yang telah merilis kinerjanya masih berhasil melampaui estimasi.
Direktur Eksekutif The Finance Eko B Supriyanto mengatakan, pengurangan stimulus oleh The Fed mengakibatkan nilai tukar beberapa negara berkembang terdepresiasi. "The Fed juga memberi guidance bahwa tapering masih akan dilakukan di bulan-bulan ke depan seiring membaiknya data ekonomi AS," ucapnya.
Nilai tukar rupiah kemarin melemah ke level Rp 12.226 per USD dibandingkan Rp 12.154 per USD pada penutupan hari sebelumnya.
"Menurut kami BI tetap menjaga posisi rupiah karena diperkirakan akan terdepresiasi. Perbankan pun harus tetap menjaga likuiditasnya dan sekaligus menjaga kualitas kredit. Jangan sampai BI memberikan obat kenaikan suku bunga yang terlalu over dosis untuk menjaga rupiah," ujarnya. (gen/sof)