Pihaknya mengumpulkan limbah dari kedai kopi, kantor dan pabrik, menghemat 6,8 ton emisi CO2 untuk setiap ton yang didaur ulang.
Biji tersebut kemudian dikeringkan dan diproses untuk mengekstrak minyak kopi, yang kemudian dicampur dengan lemak dan minyak lainnya untuk menciptakan komponen bio 20 persen.
Komponen bio tersebut kemudian dicampur dengan diesel mineral untuk membuat biofuel B20, kata Shell.
Biofuel, tanpa modifikasi, kemudian ditempatkan langsung ke sejumlah bus terpilih di London.
Peluncuran biofuel baru ini muncul setelah adanya laporan dari lembaga ‘Fairtrade Australia & New Zealand’ tentang risiko iklim terhadap kopi, yang menemukan bahwa total area yang sesuai untuk menanam kopi akan berkurang setengah pada tahun 2050, jika pemanasan global tidak terkendali.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News