Bus Pemain Dilempari Telur dan Batu
Pelatih Bintang Jaya, Gurning angkat bicara tentang kejadin ini. Gurning mengatakan akan menolak untuk bertanding jika pengamanan tidak diketatkan."Kita batalkan aja pertandingan besok, jika tidak ada pihak yang menjamin keselamatan kita,"kata Gurning.
Sementara President klub PS Bintang Jaya, Erwis Edi Pauja Lubis kepada Sumut Pos (grup JPNN) mengatakan, telah melaporkan kejadian tersebut kepada PSSI Pusat. Meski bersifat sekedar pengaduan ringan. Erwis meminta tanggapan kepada Panitia Pelaksana Pertandingan dan Panitia Pengawas tentang jaminan keamanan pertandingan.
"Saya sudah telpon PSSI Pusat, saya meminta kepada panpel dan panwas pertandingan untuk ketegasan pengamanan besok. Jiak terjadi hal yang tidak diinginkan, saya akan buat laporan resmi disertai bukti foto kejadian dan saksi,"kata Erwis.
Usai kejadian, sekretaris tim Bintang Jaya Azwar Mahmud ditemani wartawan melaporkan kejadin tersebut ke Mapolresta Langsa. Kabagdal ops Polres Langsa, AKP Julius yang menerima laporan langsung bertindak tegas. Julius meminta bukti foto dari hasil jepretan wartawan untuk dijadikan baranhg bukti. Sedangkan untuk pengamanan, Julius mengirim 3 anggotanya berjaga disekitar kawasan hotel.
"Kami kirim 3 intel berpakaian preman untuk berjaga disana. Kami juga kirim 1 regu tim tombak melekat, seta 1 mobil anti peluru untuk pengamanan sampai tim Bintang Jaya pulang meninggalkan Aceh,"kata Julius.
Untuk pengamanan saat jalannya pertandingan, pria berpangkat 1 balok ini mengerahkan 80 personel kepolisian. Pertandingan sendiri akan dilaksanakan pada Kamis (4/6) pukul 16.00 WIB. Saat ini, PSBL Langsa berada di posisi 7 klasemen Grup I, sedangkan Bintang Jaya diposisi 4 dengan 11 poin.
Sementara itu, Sekretaris Umum PSBL Langsa, Hasan Basri,SH,MH, mengutarakan, meski mendapat perlakuan tidak baik saat tandang ke Asahan, tapi pihaknya tetap memperlakukan mareka seperti tim tamu lain.
“Kami ingin menang besok ,tapi dengan hormat penuh dengan fair play. Bukan menang dengan mengancam wasit, meneror pemain, dan kekerasan-kekerasan fisik lainnya,” ujarnya.