Butuh Anak Muda untuk Menggebrak Pertanian Indonesia
(Foto: Supplied)
Tujuh minggu yang lalu, Ira membuka bisnis jualan sayur 'SayoorNara', setelah selama satu bulan hampir tidak mendapatkan penghasilan dari profesinya sebagai notaris.
Selain itu, bisnis restoran Ira yang baru buka hampir satu tahun juga terpaksa harus tutup karena imbauan untuk mengisolasi diri di rumah.
"Di depan rumah kami persis ada kebun kecil, kami menanam empat komoditas yang waktu itu lagi mau panen … lalu iseng kirim foto ke grup saudara, dan bilang 'lagi panen nih', dan ternyata mereka mau beli," ujarnya.
Akhirnya, bisnis yang semula hanya melibatkan Ira, suaminya, serta seorang petani penggarap kebun, kini menjadi "proyek gotong royong" untuk mengirimkan produk sayuran segar ke kurang lebih 25 rumah di Jakarta.
Walau pendapatannya tidak sebanyak saat ia menjadi notaris, bisnis yang mendorong Ira untuk belajar bertani dan berdagang dari nol paling tidak sudah memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.
(Foto: Supplied)
"Kami sudah mulai adjust [beradaptasi]. Jadinya sekarang [penghasilannya] cukup untuk sehari-hari. Kalau istilah saya dan suami, yang penting dapur 'ngebul' dulu. Dan sekarang kami tidak perlu beli sayur," paparnya.