Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Butuh Infrastruktur Distribusi demi Memaksimalkan Gas Domestik

Kamis, 28 Juli 2016 – 12:30 WIB
Butuh Infrastruktur Distribusi demi Memaksimalkan Gas Domestik - JPNN.COM
Butuh Infrastruktur Distribusi demi Memaksimalkan Gas Domestik. Foto JPNN.com

"Harus berpikir, energi bukan semata komoditas tapi dari penguatan ekonomi, infrastrtuktur," tandasnya. 

Jika dibandingkan disesel, pengunaan gas untuk kapasitas 100 MW akan menghemat Rp2 triliun per tahun. Kalau 200 MW akan menghemat Rp4 triliun per tahun dengan harga gas sekarang. 

Nah, dari 90 persen gas yang diekspor sekarang hanya 60 persen yang digunakan ekspor. Ada 30 persen yang nganggur. Tapi 30 persen ini 'untaken' alias tak terpakai. Jika buyer luar negeri membutuhkan maka diambil lagi.  

"Ketidakstabilan penyediaan gas ini menyebabkan konsumen selalu was-was dengan model kontrak gas yang tidak pasti ini. Hal ini melahirkan kontrak-kontrak jangka pendek," ucap Iwa. 

Sementara, ekonom dan peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyata  UGM, Fahmi Radhi, mengemukakan hal senada, keterbatasan jaringan pipa gas jadi faktor kunci rendahnya penyerapan di dalam negeri. Masalah kian pelik dibarengi dengan maraknya prakter trader gas, mereka yang tidak punya pipa tapi mendapat alokasi gas karena kedekatan politik. 

Untuk mendukung penyerapan gas dalam negeri, juga jangan bergantung ke jaringan pipa karena proses pembangunan akan makan waktu lama. Untuk itu, model  pembangunan mini terminal LNG Benoa, kata Fahmi, juga bisa digunakan diaplikasikan agar potensi besar LNG di dalam negeri bisa disalurkan ke berbagai daerah apalagi pemerintah sedang mendukung tol laut dan sektor maritim. 

Fahmi meminta persoalan infrastruktur gas, mulai dari LNG Terminal/LNG Vessel dan Pipanisasi LNG oleh PGN dan Pertamina dituntaskan agar masalah tidak terulang. Karena Indonesia kepulauan dan sumber LNG di laut maka dibutuhkan terminal LNG baik kebutuhan besar maupun kecil. Jika, tidak ada infrastruktur di midstream maka terjadi pemindahan pengunaan PLTG dari gas ke diesel jumlahnya sekitar 10.000 MW.

"Kenapa model Mini Terminal LNG sangat dibutuhkan, karena cocok sesuai karakter negara kepulauan, menghemat anggaran negara, dan pengerjaan cepat. Ini bisa jadi salah satu solusi, jika dibangun di berbagai daerah tentu manfaatnya besar, lebih luas," tandas Fahmi. (jpg)

JPNN.com JAKARTA - Pengamat kebijakan energi dari Universitas Indonesia, Iwa Garniwa mengatakan serapan pasokan gas di dalam negeri karena tidak

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close